Minggu, 21 April 2013

Desa Tenggelam yang Eksotis (Sayung Demak)

       Desa Tenggelam yang Eksotis.




Add caption
         
        Sore itu saya berniat hunting foto, ketika itu pikiran saya tertuju dengan tempat yang katanya indah namun tak pernah sekalipun kukunjungi. Tanpa berfikir panjang langsung kupacu langkah menuju Sayung tepatnya ke dukuh Tambak sari.

         Sungguh betapa miris dan iba melihat realita yang ada, daerah yang dulunya tempat tinggal nyaman, sekarang bak bibir pantai yang makin meluas melenyapkan semua yang menghadang, rumah, sekolah, masjid, bahkan seluruh daratan tempat mereka dulu berpijak. Atap yang mengapung ditengah genang air menjadi saksi bisu keganasan alam yang murka akan keserakahan manusia, hingga mereka yang tak berdosa menjadi objek pelampiasan kemurkaan alam ini.

          Dipersimpangan jalan kusapa ibu-ibu tua, “ngapuntene ibu, nderek tangklet, dukuh Tambak sari pundi nggeh”. Ibu tua menjawab “wah mas, taseh tebeh niku, taseh enten sekawan dukuh meleh nembe dugi“. Saya terperanjat dalam benak, masih ada empat dukuh lagi yang lebih parah dari ini??. Dari ibu tersebut dukuh yang sekarang telah hilang adalah dukuh Tambak Sari, Rejo Sari, Morosari, Tono Sari, Mondoliko dan Bedono. saat ini semua warga telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.

           Akhirnya saya sampai 1km dari dukuh Tambak Sari. Nampak dari tempat kuberdiri itu layaknya pulau ditengah samudra. Untuk sampai ketempat itu harus melewati jalan yang msih tersisa yang lebarnya kurang lebih satu meter diatas permukaan laut yang dulunya itu ternyata perkampungan yang kini rata jadi bagian lautan.

            Kesan mempesona menggelegar sesaat kupijakan kaki tepat dipendopo kecil pintu masuk dukuh. Hamparan bakau nan rindang menyambut penuh kekaguman ciptaan alam sang kuasa, nyaring bersahutan berbagai jenis burung pantai menari-nari diranting bakau. Sungguh seketika kesan iba berganti decak kagum yang luar biasa, inisiatif warga untuk mempertahankah dukuh meski hanya dengan pohon bakau yang menurut bahasa setempat disebut pohon “Bongko/Brayo” kini telah membuahkan hasil yang mengagumkan dan harusnya tempat ini sangat layak menjadi objek wisata andalan dukuh Tambak Sari bahkan kabupaten Demak khususnya.
          
            Jika mendapat perhatian lebih dari pemerintah bukan hal yang tak mungkin menjadikan dukuh tenggelam ini menjadi objek wiasata yang menarik bagi wisatawan, ditambah lagi didukung dengan keberadaan makam Syech Abdullah Mudzakir yang dikenal sebagai tokoh syiar islam pesisir sayung yang kini makamnya terletak ditengah laut, seolah menunjukan kebesaran Allah SWT makam tersebut tetap bertahan meski perkampungan dan daratan sekitar makam telah hilang tak membekas. Wallohu’alam...
Yang pasti buat yang hoby jalan ketempat yang indah dan menarik, desa tenggelam ini sangat layak untuk dikunjungi, dekat, tanpa biaya, dan dijamin tak akan nyesal. hitung-hitung mengenal daerah kita sendiri kan..... :)
          


0 komentar:

Posting Komentar